Beranjak dari Bakul Ikan, Sekarang Kabinet Kerja
Theresia Karo Karo Official Writer
Hari Minggu, 26 Oktober 2014 dipilih Presiden Joko Widodo sebagai pengumuman susunan Kabinet Kerja periode 2014-2019. Dari 34 nama menteri yang diumumkan terlihat jumlah menteri wanita yang semakin banyak dari periode sebelumnya. Dan salah satunya yang menarik perhatian publik adalah sosok Susi Pudjiastuti yang ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Dipilihnya wanita kelahiran Pangandaran menuai pro kontra, salah satu yang disorot adalah jenjang pendidikan yang hanya menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Terobosan berani ini disebut Presiden Jokowi bukan tanpa pertimbangan mendalam. “Saya lakukan dengan hati-hati dan cermat. Karena kabinet ini akan bekerja selama lima tahun. Kami mendapatkan orang-orang yang tepat dan terpilih,” tegasnya saat mengumumkan Kabinet Kerja.
Pemilihan Susi Pudjiastuti dilatarbelakangi karena karier nya yang sudah sangat teruji. Hal ini diakui oleh Presiden Jokowi bahwa sosok menteri ini mampu membuat terobosan dan memulainya dari bawah yakni usaha bakul ikan di pasar.
Penasaran bagaimana perjalanan karier Ibu Susi Pudjiastuti, berikut ulasannya. Wanita 49 tahun ini, sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product, yakni perusahaan eksportir hasil perikanan yang terkenal dengan lobsternya. Tidak berhenti di situ, wanita yang terkesan unik ini juga memiliki perusahaan penerbangan Susi Air dari Jawa Barat, PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Tidak ada yang menyangka bahwa sosok pemilik dua perusahaan besar hanya mengantongi ijazah SMP. Ini menjadi bukti bahwa tidak selamanya pendidikan menentukan kesuksesan seseorang. Dengan tekad dan semangat yang membara dalam dirinya, dia berhasil membangun perusahaan hingga sukses seperti saat ini.
Sedari kecil meskipun orangtuanya dikenal sebagai saudagar sapi dan kerbau, Susi lantas tidak menjadi anak yang dimanjakan. Lulus SMP, dirinya memutuskan untuk menjadi seorang pengepul ikan di Pangandaran. Dan di tahun 1983 Susi memulai bisnisnya di bidang perikanan.
Baginya pengalaman adalah guru terbaik. Usaha yang dibangun ibu Susi dengan kerja kerasnya juga sempat mengalami up and down. Tetapi ia bertahan, hingga di 1996 dirinya mendirikan pabrik pengelolaan ikan yang bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product.
Bisnisnya mendapat tanggapan yang positif dari pasar dan berkembang di Asia dan Amerika. Untuk memasarkan produk yang dikenal dengan nama Susi Brand ini ia bahkan menyediakan mengakomodasi transport udara sehingga hasil laut tetap segar hingga di tempat tujuan.
Bahkan kerja kerasnya semakin nyata terbukti dengan berbagai penghargaan yang telah diperolehnya atas usahanya selama 33 tahun. Beberapa diantaranya adalah Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat di tahun 2004, Inspiring Woman 2005, Eagle Award, Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009 dan berbagai penghargaan lainnya.
Pemilihan Ibu Susi ini juga ditanggapi dengan positif olehnya. Dirinya optimis dengan kekayaan hasil laut Indonesia yang berpotensi besar. “Indonesia harus jaya di kelautan, 70 persen adalah laut, dengan goodwill semua pihak bisa.”
"Don’t judge the book from the cover". Kita memang tidak bisa meramal apa yang terjadi kedepan. Namun meskipun ibu Susi hanya tamat SMP, ini tidak lantas menjadi ukuran keberhasilannya. Bukan hanya untuk ibu Susi tetapi hal ini berlaku kepada setiap orang. Oleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia alangkah baiknya kita mendukung keputusan ini dan tetap mengawasi pemerintahan. Selamat bekerja dan berkarya Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Sumber : Lensaindonesia/Vemale.com by tk
Halaman :
1